Kita
semua tau apa artinya ketika lagi jalan, sepanjang jalan yang biasanya hanya
hamparan rumput luas mendadak penuh dengan kambing, sapi dan naga. Sepanjang
jalan yang biasanya bau asap kendaraan, kini bercampur dengan bau pesing dan
hasil ekskresi hewan-hewan ternak.
Yap,
IDUL ADHA IS COMING!
Anehnya,
orang-orang yang berjualan hewan kurban dadakan ini selalu aja masang tanda
berupa “JUAL HEWAN KURBAN” di depan tempat hewan-hewan itu berkumpul. Sebenernya
gak usah dikasih tulisan gitu kan orang-orang juga mikir, “Wah kok tiba-tiba
banyak kambing sama sapi nih? Oiya, mau Idul Adha! Beli ah untuk kurban!”
Gak
mungkin kan, karena gak dipasang tanda ‘Jual Hewan Kurban’ itu, lalu ada orang
datang dan nanya ke abang-abangnya, “Pak, sapi yang kekar itu harganya berapa
ya? Saya mau beli untuk kurban.”
“Wah,
maaf, Mas. Ini sapinya gak dijual.”
“Loh?
Jadi ini sapi rame-rame begini ada apa, Pak?”
“Oh
ini lagi KOPDAR Komunitas Sapi Kekar.”
“….”
GAK
MUNGKIN GITU, KAN?!
Ngomong-ngomong
soal Idul Adha, gue jadi inget tragedi mengerikan yang dulu terjadi saat gue
kelas 8 SMP, tepatnya Idul Adha tahun 2008.
Dulu,
SMP gue selalu mengadakan pemotongan hewan kurban di lapangan sekolah. Itu
artinya selain kemarennya libur karena tanggal merah, juga pas pemotongan hewan
kurban itu gak ada kegiatan belajar mengajar. Kurang asoy apa coba? Kami para
murid dapet uang jajan walaupun di sekolah kerjanya cuma nontonin penyembelihan
hewan kurban doang.
Karena
gue gak terlalu doyan ngeliat hewan-hewan kurban itu disembelih dan dipotong,
gue dan beberapa temen gue lebih memilih untuk mainan di kelas sambil menunggu
jam pulang. Temen-temen yang lain memilih ke kantin. Hanya sebagian aja yang
nontonin prosesi penyembelihan itu. Entah apa visi misinya anak-anak yang doyan
nontonin hewan-hewan disembelih ini? Apakah mereka ingin membuktikan bahwa
mereka kuat dan berani melihat leher digorok dan darah bermuncratan? Gue
mencium jiwa-jiwa psikopat di tubuh mereka ini. Jangan-jangan pas nonton film
SAW, reaksi mereka, “HAHAHAHA LUCU IH TANGANNYA BUNTUNG!”
Psikopat
abis.
Balik
ke soal main di kelas. Karena SMP gue dulu melarang muridnya membawa hape, jadi kerjaan kami
di kelas adalah berkumpul dan saling mengumbar aurat jokes dan aib. Kami benar-benar ngobrol dan berinteraksi, gak ada yang sibuk main hape sendiri. Pas
lagi asik-asik ketawa, dari jendela kelas kami melihat ada sapi lagi lari.
“Eh,
tadi tuh sapi yang lewat?” Tanya Dana, temen sekelas gue.
“Iya.”
Kata gue, santai.
Lalu
kami kembali saling lempar jokes dan tertawa bersama. Seakan-akan sapi lari di
samping kelas merupakan kejadian yang biasa terjadi di lingkungan sekolah.
Suasana
kelas yang tadinya hanya rame oleh tawa kami mendadak gaduh karena banyak suara
dari luar kelas. Kami melirik jendela ternyata murid-murid lain beserta para
guru mengejar sapi yang lari tadi.
“SAPINYA
LEPAS… SAPINYA LEPAAAAAS!”
“TANGKAAAP!
TANGKAAAAAPPPP!!!”
“BAKAAAR!
BAKAAAARRRR!!!”
Entah
kesambet apa, mendengar teriakan-teriakan itu gue dan temen-temen yang tadinya
mainan di kelas langsung terikut untuk mengejar dan menangkap sapi itu. Jiwa muda kami bergejolak seiring langkah cepat kami untuk mengangkap si sapi yang kabur dari kewajibannya itu. Waktu
itu kami merasa keren dan pemberani abis. Sekarang, kalo dipikir-pikir apa yang
kami lakukan itu termasuk perbuatan mendekatkan diri dengan kematian. Jika
kondisinya sekarang dan ada sapi lepas, gue gak akan ikut mengejarnya, gue akan
sembunyi ke dalam bunker demi keselamatan jiwa dan raga gue.
Sapi
itu terus berlari, membawa kami semua jogging keliling sekolah. Jika hukuman
dari guru biasanya adalah lari keliling lapangan, ternyata si sapi menghukum
kami lebih kejam: lari keliling sekolahan! Karena si sapi lari mengelilingi
sekolah, tentunya dia akan kembali ke tempat asalnya, alias lapangan di mana ia
akan disembelih tadi.
LAH
NGAPAIN KITA KEJAR, YA?
MENDINGAN
JUGA NUNGGU DI LAPANGAN NTAR DIA JUGA BALIK SENDIRI!
EMANG
TUH YANG SUKA NGILANG TIBA-TIBA PASTI GAK JAUH-JAUH DARI YANG NAMANYA BALIKAN!
:)
Kali
ini si sapi sudah terjebak. Melihat ia sudah dikepung oleh para guru pemberani
dan murid-murid pemberani (juga cari mati), sapi itu berhenti dan tampak bingung
untuk mencari jalan keluar buat meloloskan diri lagi. Si sapi tolah-toleh kayak
anak SMP nyari jawaban ujian nasional.
Seorang
guru berjalan pelan, mengendap-endap dari arah belakang, siap untuk menyergap
sang sapi. Adalah Pak Partono, guru agama gue, si guru pemberani itu. Suasana
mendadak hening, kami memperhatikan aksi Pak Partono dengan seksama. Apa yang
akan beliau lakukan?
Di
otak gue langsung kebayang hal-hal yang akan dilakukan Pak Partono untuk
melumpuhkan sapi tersebut.
1. Dia akan melompat secara heroik ke punggung si sapi dan berusaha
mengendalikannya dengan cara memegang erat tanduknya lalu memitingnya
2. Dia akan men-sliding tackle si sapi dengan dua kaki
2. Dia akan men-sliding tackle si sapi dengan dua kaki
3.
Dia akan menjewer biji si sapi
Pelan
tapi pasti, dengan langkah kecil dan penuh hati-hati Pak Partono makin
mendekatkan posisinya dengan si sapi, saat bersiap melancarkan penyergapan,
insting mempertahankan hidup si sapi muncul! Merasa ada ancaman dari belakang,
si sapi menoleh ke belakang dengan tatapan bengis, itu artinya… Pak Partono
ketahuan!
Pak
Partono mematung. Sedetik kemudian dia segera balik badan dan niat awal yang menyergap
sapi berubah menjadi berlari menyelamatkan diri. Gerakan dari Pak Partono itu
berarti besar bagi kami yang ada di belakang beliau. Seakan-akan Pak Partono
teriak ke kami, “RUN! RUN FOR YOUR LIFEEEEE!!!”
Kami
segera berlarian ke mana aja, yang penting selamat. Ada yang lari ke luar dari
lapangan, ada yang sembunyi di balik pot bunga gede, ada yang manjat ring
basket. Kami udah kayak koruptor yang disamperin KPK.
Sambil
berlari gue menoleh ke belakang, dan gue mendapati Pak Partono gak selamat. Karena
jarak antara si sapi dan Pak Partono terlalu dekat, sang sapi langsung nyeruduk
Pak Partono dan gue liat adegan matador di depan mata gue sendiri! Pak Partono
terbang sepersekian detik sebelum akhirnya nyungsep nyium lapangan.
Selesai
menyeruduk Pak Partono, si sapi makin beringas dan mulai berlari kesetanan
menuju arah kami dengan pandangan bengis.
Chaos abis.
Berbagai
jeritan ketakutan mengiringi langkah kaki kami yang berpacu dengan langkah kaki
si sapi. Gue dan temen-temen gue terpencar. Entah mereka ke mana, gue sendiri
lari menuju kelas dan langsung mengunci pintu dengan beberapa teman lainnya
yang mengikuti jejak gue. Dengan nafas ngos-ngosan kami terduduk di depan
pintu.
Ada
yang langsung megangin dada sebelah kirinya sambil mengatur nafas.
Ada
yang dzikiran dan mulai komat kamit membaca berbagai macam doa. Terakhir gue
denger dia baca doa mau makan.
Ada
yang gedor-gedor pintu sambil memohon minta masuk tapi gak kami bukain. Takut
itu yang gedor-gedor ternyata sapi yang menyamar dan jika diizinkan masuk dia
bakal nyeruduk kami semua yang sembunyi di dalam kelas.
“Eh,
sudah gak ada yang gedor-gedor.” Kata Dana, sambil tetep dzikiran.
“Tadi
tuh siapa sih yang gedor-gedor?” gue masih berusaha mengatur nafas gue.
“Suaranya
Dedy sih tadi. Ini gak ada suara jangan-jangan Dedy… diseruduk sapi?” sahut
Bobby.
“Kita
coba intip buat mastiin, deh.” Kata gue.
Pintu
kami buka sedikit, gue memicingkan mata untuk melihat keadaan di luar, gue pun mendapati Dedy terbujur kaku dengan luka di sekujur badan.
Oke, enggaklah.
Gak ada Dedy dan keadaan sekitar sekolah sepi abis. Kami, para anak-anak yang menyelamatkan diri di kelas pun keluar dari kelas untuk mengecek keadaan sekitar. Gak lama kemudian mulai terdengar suara gaduh dari arah lapangan.
Oke, enggaklah.
Gak ada Dedy dan keadaan sekitar sekolah sepi abis. Kami, para anak-anak yang menyelamatkan diri di kelas pun keluar dari kelas untuk mengecek keadaan sekitar. Gak lama kemudian mulai terdengar suara gaduh dari arah lapangan.
“Sapinya
sudah ditangkap! Sapinya sudah ditangkap!”
Kami
langsung sujud syukur. Entah bagaimana caranya si sapi itu tertangkap, apakah mungkin sapi itu dikeroyok oleh para guru? ada guru yang memiting leher si sapi, lalu untuk menjatuhkannya sapi itu ada guru yang melakukan sliding tackle dengan dua kaki, agar pingsan sapi tersebut dijewer bijinya? Entahlah... gue cuma
bisa bersyukur si sapi udah tertangkap dan nyawa gue gak hilang karena diseruduk sapi. Ternyata idul adha di
sekolah yang gue kira enak karena nontonin penyembelihan hewan kurban doang
tapi tetap dapat uang jajan malah berakhir dengan tragedi menyelamatkan diri. Huhuhu.
By the way, Pak Partono gak mengalami cedera
serius. Hanya luka-luka kecil karena nyium lapangan. Beliau juga masih kuat
menyembelih sapi yang kabur itu. Pake ilmu kebal nih curiga.
62 comments
CERITA SAPI YANG MENGHIBUR HAHAHAHAHAAHAHAHAHAHAHAHAHA
ReplyAlhamdulillah selama aku sekolah ada kurban di sekolah, sapinya nggak ngamuk amet hahaha. Udah gitu abis disembelih ada lomba buat sate hahaha.
Meuni drama ih kejadian teh. Tapi kocak. Aku hampir mau banting hp saking ngakaknya. Sakit perut.
Btw kayaknya jewer biji seru ya. (?) :'D
hmmmmm......kalo gue sih pernah kayaklu tapi di mesjid rumah, sapinya nyeruduk tembok, terus lari - lari kerumputan.
Replykalo gue jadi elu pas 8 smp, mendingan sembunyi di WC #oops
Muahaha gue juga pernah ada penyembelihan qurban dulu,bahkan sapinya juga malah kabur,gue dan teman dan guru guru langsung ngejar sampai di jalan buntu si sapi terkepung anehnya tiba tiba dia langsung pasang muka marah dan mau nyeruduk kami.Sial waktu itu aku agak gendut jadi lambat larinya,kena serudukannya,encok langsung pinggangku😵.Untung waktu itu bisa ditangkap sama guru olahragaku.Akhirnya disembelih dan besoknya makan daging sapinya,ueenak.
ReplyWkwkwk..lumayan bikin kram perut nih post
ReplyEh tapi emang sering banget ya kalopas idul adha, pasti ada aja cerita unik tentang hewan yang mau dikorbanin
Sapi,sapi apa yang bisa ngeluarin jaring. Yak betol!! Sapidermen HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA SELAMAT IDUL ADHA.
ReplyHahaha ini kayak plot yang ada di film-film animal horror. Bedanya ini bukan pake hiu, anaconda, atau buaya. Tapi sapi, hewan paling cemen.
Reply"Takutnya itu sapi yang nyamar jadi manusia.." Tai banget lah kalimat ini anjirrr.
Ehh yog lu bikin ilustrasi sendiri ya? Perasaan kemarin pake bocah itu juga, tapi beda ekspresi.
Tunggu cees, nanti saya juga mau bikin postingan model gini ah. Mudah2an gak kaku..
"HAHAHAHA LUCU IH TANGANNYA BUNTUNG!". Serius deh Bang, ini kalimat menyeramkan abis. Huuuuu.
ReplyAku bingung sih mau komentar apa. Antara sedih karena sekolah kamu dapet musibah, tapi juga kocak sama kejadian sapi kabur. Kalo lebih banyak pengin ketawanya boleh gak Baaang? Habis lucu parah masyaAllah... ada-ada aja.
Pertanyaan yang muncul pertama kali, KOK BISA? Lalu, GIMANA SI SAPI BISA DITANGKEP? Beneran itu bikin penasaran abis.
Di sekolahku juga dulu selalu ada penyembelihan sapi. Tapi alhamdulillahnya nggak sampe ada yang kabur apalagi nyeruduk guru. Kasian ya Bang guru agamanya. Tapi untunglah kalo punya ilmu dalam tahan banting. Beliau masih bisa nyembelih sapinya.
Seenggaknya, si sapi harus berbahagia sebelum ajalnya tiba...
ReplySeenggaknya dia harus dipertemukan dengan cintanya sebelum dia disembelih..
Mungkin alasan si sapi nyeruduk pak partono adalah karna pak partono gak merestui hubungan si sapi itu. Syedih abis..
kopdar komunitas sapi kekar :D hahahaha ... . Dari dulu bahkan sampai sekarang , zaman zaman SMP emang enggak boleh bawa HP , dan gue udah merasakan hal itu .Gue juga waktu SMP kalo ada penyembelihan gitu disekolah , paling paling tujuan gue cuma ke Kantin , soalnya disekolah juga emang enggak belajar .
ReplyMungkin sapi nya mau bersenang senangdulu dengan sisa umur terakhirnya , mau buat enangan buat orang orang yang ngeliat dia ( mungkin aja ) , namanya juga SAPI.
njir, kopdar sapi kekar hahaha..
Replygreget banget tuh ngejewer biji si sapi, masa depan si sapi bisa suram tuh :v
SAPI KABUR ITU PERCUMA! HARUS MOVE ON! #khay
ReplyPaling males liat hewan disembelih karena di bayangan gue kalau motong sapi itu darahnya muncrat kayak selang cuci mobil. =_____=
Itu... kayaknya karena tradisi liatin hewan kurban pas dipotong jadi pada doya film gore thriller potong-potongan badan. Bahkan, keponakan gue juga yg masih belum TK nonton yutub yg sadis2 gitu, generasi kita mah kalah kejam yog!
Dasar lelaki menye menye. Sama sapi aja takut.
ReplyBukannya sombong, tapi Sorry nih gue komen pendek. Soalnya postingan ini nggak bisa dijadikan pembelajarn hidup.
Gue tuh salah satu anak kecil yang demen ngeliatin sapi sama kambing pas digorok. Tapi sekarang, nyium baunya aja langsung ngerasa dideketin malaikat pencabut nyawa. Dulu lucu kali, ngasih makan pake ranting-ranting gitu. Sambil ngeliatin kambing tunggang-tunggang2an. :)))
Replyyah gak seru kalo gak ngamuk #apaan
Replymuahaha jangan dibayangin ah jewer bijinya :))
(((nyeruduk tembok)))
Replygak pingsan tuh sapinya?
wah selamat elo diseruduk sapi! mantap! uhuy!
Replyyoih. pasti ada aja hewan kurban yang lepas :')
Replywah ada yang nyoba ngelucu. nice try... ._.
Replyhuahahaha merhatiin aja kalimat itu :))
Replyiya cees, bikin ilustrasi sendiri.
yosh! gue tunggu post non fiksinya :))
tadinya kata 'tangan' mau diganti sama 'kepala' sih ya tapi kayaknya serem makanya pake 'tangan' aja:|
Replykenapa sapinya lepas dan bagaimana bisa ketangkap gue sama sekali gak tau, kan gue lagi di kelas. emang biasanya tiap pemotongan hewan kurban gitu ada aja yang lepas sih dan kebetulan sekolah gue yang kena apesnya nih :'))
apapula ini ya allah...
Replylangsung pingsan mah :))
Replybisa jadi begitu, si sapi pengen nunjukin perjuangannya dulu dan ngasih kenang2an buat kami semua :')
ReplyPSIKOPAT!!!
ReplyItu kambing tunggang2an maksudnya... kawin? waparah!
gue pernah beberapa kali liat penyembelihan sapi sih dan emang darahnya ngocor banyak gitu, tapi gak sampe muncrat juga :|
Replyanjer, bahaya banget ponakan lo! dulu gue nonton teletabis aja udah takut, lah ini nonton gore thriller :'))
maap y bg :(
ReplyGue kira, endingnya si sapi menghancurkan sekolah dan para penghuni sekolah itu menjadi korban kecual pak partono.
ReplyBtw, ilustrasinya keren bang jadi mau bikin
nggk lah, sapinya gregetan, pernah sekali eh....dua kali nyoba nendang orang dari belakang untung nggk kena
ReplyLiat lo 2008 masih SMP. Gue kepikiran twitt lo. *Folbek gue ngapa, :D :D
ReplyPernah baca di twitter lo, klo yg pertama kali maen ke blog lo bakalan memanggil bang. Tapi setelah gak lagi karena lo lebih muda.
Gue gak gitu, walaupun gue lebih tua secara umur. Tapi gue liat versi muka lo yang lebih tua. HAHAHA! OKE, BANG!! BANG...KE!!
tulisan lo selalu enak untuk dibaca. Bikin ngakak woy! Haha
Nyeruduk tembok muahaha temboknya gak retak tu?
ReplyHahaha.. Gila! Ngejar sapi malah balik dikejar, kasihan banget pak Partono sampai nyium lapangan gitu. Untung sapinya berhasil ketangkep cpba kalo nggak dan malah lari jauh dan swmakin jauh dari pandangan.
ReplyJangankan liat sapi, ayam dipotong aja aku bisa sedih :' sungguh lembut sekali ya hati ku :'
ReplyAh kambingnya sa ae ya.. Ngambil kesempatan di sempit sempit. Eh!
Yog, gue kok suka juga ngeliat Sapi dipotong gitu. Apalagi, kalo motong Ayam, gue lebih suka, nih. Tapi gak artinya jadi psikopat juga kali... -_-
ReplyEh, pengalaman soal sapi lepas kek gini pernah juga kejadian di Masjid gue, gegara satu sapi lepas, semua ibu-ibu malah masuk ke Masjid. Gak lupa bapak-bapak yg berumur ikutan.
Soalnya bringas banget. lari sambil siaga nyeruduk gitu. Alhasil, penangkapan dilakukan dgn cara yg keren. Kayak film Zoro gitu. Jadi, dilemparin tali ke kepala dan kakinya. Kemudian di ikat, ditarik dan dilumpuhkan bijinya. Nggak, ditumbangkan gitu aja. Langsung dapet, deh.
Ternyata, Sapi juga bisa gagal Move on, ya Yog.
Syukurlah gue bukan psikopat. Karena emang gak suka nontonin penyembelihan gitu. :))
ReplyYhaaaa, kurasa Pak Partono itu punya ilmu kebal seperti ada harimau di dalam dirinya (efek baca Lelaki Harimau). Wqwqwq
Anjaaaayyyyyy aku ngakak abis baca cerita iniii....
ReplyAslinya mah kalau dirasain beneran, pas kejadian pasti tegang banget ituu.
Takut diseruduk sapinya. Hahahaha...
Plisss, itu lebih serem. Kamu pinter bikin kalimat menyeramkan gitu sih Bang, apa jangan-jangan kamu yang psikopat? Hahaha.
ReplyIya tapi untungnya nggak menimbulkan korban jiwa ya. Ya guru agama kecolek dikit lah sama sapi...
Sambil baca sambil bayangin terus bibir aku nyengir2 dengan sendirinya, terus sadar dan ngomong dalem hati "anjir padahal ini cuma cerita sapi kabur doang" hahaha
Replysalut buat sapi yang sudah berusaha menentang takdir tapi gak bisa. Sekali lagi salut. *tepuk tangan* Salut juga buat pak Partono yang membuat takdir si sapi tidak berubah walau harus terluka. *tepuk tangan lagi*
Replykalo sapi bandel kayak gini gue juga pernah ngeliat, dia gak kabur, cuma gak mau jatuh, jadi udah di iket, pas ditarik sama panitia, ehh malah panitia nya yang ketarik.
PERJUANGAN SAPI TANPA TANDA JASA :) HA HA HA ...
ReplyRun run for your life !!!
Btw, tahun ini di kampung gue ngga ada yang korban. huhuuuu.. Eh tapi dulu pernah sih, dan sapinya ngamuk. wkwkw... Dia ngamuk dan panitia kayak orang lagi main tarik tambang. :D
ReplyAku gak tegaan kalau lihat penyembelihan. Ini Pak Partono beneran diseruduk? Pak Partono sempat emosi dan balas nyeruduk si sapi gak?
ReplyKasihan Pak Partono, untung cederanya cuma maen-maen gak serius.
Gue kemaren itu pas penyemblihan ngelihat langsung secara live, eh gue psiko bukan ya?
ReplyDenger kejadian sapi lepas, gue pernah tuh denger di berita, akibat sapinya lepas udah makin ekstrim aja (ke jalanan) terpaksa deh di lumpuhkan dengan senapan angin. Kasihan juga ya tuh sapi, yah namun bagaimana lagi udah kewajibannya di sembelih pas hari raya kurban..
Eh jarang-jarang juga disini nyemblih di sekolah
Baca cerita sapi ini jadi keinget sama kejadian idul qurban kemarin ada sapi lepas dan lepas kendali sampe masuk selokan. wkwk sapinya jadi kotor dan harus dimandiin dulu sebelum disembelih haha
Replykagak retah lah, tembok itu kuat kok
ReplyWaduhh serem juga yaa kalau sapi beringas bisa kabur kayak gitu. Apaagi waktu itu kamu masih SMP. KAsihan banget tuh pak PArtono, diseruduk sapi sampe nyium lapangan gitu wkwk. Yaa, kalau sekarang tiap ada sapi yang mau ngamuk pengen lepas, mending selametin diri dulu aja deh.
Replyjangan dibayangin, ya :'))
Replyhuahaha iya, kalo sekarang ada sapi lepas mah mending nyelamatin diri :'))
Reply(((dimandiin dulu)))
Replyhuahaha iya sering banget tuh sapi lepas sampe ke jalan raya :)))
Replywah, dari sd sampai sma gue selalu ada pemotongan hewan kurban ._.
semua cerita ini hanya bohongan :)
Replyalhamdulillah kalo gada korban wkwk
Replyanjay sapinya kuat kalo gitu huahaha. perlu di sliding tackle 2 kaki tuh biar jatuh
Replyhueheheh iya padahal cerita sapi kabur doang ya :))
Replytegang lah. apalagi setelah liat pak partono terbang :'))
Replyntah harus balas apa komen ini ya Allah...
Replyhuahaha untungnya si sapi larinya keliling sekolah aja, gak keliling kota :))
Replyini sapi tapi, mb. bukan kambing :((
Replyfix psikopat :))
Replyhuahaha biasanya emang gitu tuh. dilempar tali tambang, baru dijatuhkan.
(((punya ilmu kebal)))
Replytapi emang heran sih udah kena sruduk masih kuat aja :')
Bajingak. Kopdar komunitas sapi kekar. Sapi aja ada kopdarnya. Lah aku nggak pernah kopdar :(
ReplySapi di Balikpapan liar juga ya, Yog. Eh iya nggak sih itu kamu SMP-nya di Balikpapan. Btw alhamdulillah sih kalau Pak Partono nggak kenapa-kenapa. Padahal tragis banget itu nasib beliau :(
FYI aja. Keluar dari topik sik. Aku bukan anak Samarinda seberang, Yog. Kalau kamu nggak percaya, ta jewer biji.... nya sapi, mas. Huhuhu.
Haha asik nih Yog tulisannya. . :D
ReplyJadi, kapan nerbitin buku lagi?
Btw, kayaknya seru juga kalo ada sapi lepas di sekolah, bisa sok heroik di depan gebetan.. Keliatan elegan di depan para cewek2.. dengan catatan gak balik kabur ke kelas nyelametin diri begitu sapinya melakukan serangan balik. Apalagi lari duluan ke kelas, ngunci pintu dari dalem. Ada yang gedor2 ternyata itu gebetan dan gak mau bukain. Gak jadi keren~
Ga pernah tega kalo liat kambing/sapi disembelih, gak kuat liat darah muncrat kesana-kemari, ngeri euyy...
ReplyPak Partono emang luar biasa, sekali kena seruduk dia balasnya ngegorok itu sapi. Mungkin dalam hati, pas lagi nyembelih si sapi, pak partono bilang gini "Payback is a b*itch, son!"
Post a Comment
Terima kasih sudah meluangkan waktu kalian untuk membaca postingan gue. Gak perlu ninggalin link blog untuk dapet feedback, karena dari komentar kalian pasti dapet feedback yang sepadan kok.
Terima kasih!