Wanita itu lari dengan tergesa-gesa. Sadar bahwa sang Hansip
tadi melihat aksinya bagai melihat seorang pencuri pakaian dalam nenek-nenek.
Sudah cukup jauh ia berlari hingga betisnya sedikit
berkeringat. Ia mulai memelankan langkahnya hingga benar-benar berhenti. Namun
langkahnya kini malah mengajaknya untuk kembali ke tempat awal ia melihat sang
Hansip beraksi.
Bang
toyib..bang toyib.. abang tak pulang..pulanggg…
Suara ringtone hape khas orang galau kini membahana di
pangkalan ojek.
“Jek,hape
lo bunyi” kata si Bima sambil mendorong-dorong pantatnya Reja dengan
pentungan keramatnya.
“Hoooaaamm..
apaan cuk?” jawab Reja sang Ojek sambil menguap. Mungkin kalo ada
gajah lewat bisa ikut tersedot kedalam uapannya.
“Hape
lo koplak!” balas si Hansip sedikit kesal,ntah kesal karena
wanita tadi atau karena bau surga dari uapan sang ojek.
KLIK. Reja mengangkat telfon masuk dari nomer yang tak
dikenalnya.
“Anjas
disini,kamu dimana? Oh oke,abang kesana”
Dan Klik,suara telfon ditutup begitu nyata. Sreeeettt..
suara resleting jaket ditarik pun begitu bersahaja.
“Gue
pergi jemput Iman anak pak RT dulu”
“Tunggu
sebentar. Nama lo Reja atau Anjas?”
“Kalo
lagi kerja nama gue Anjas meeen. Antar jemput anak sekolah. Udah gue cabut
dulu!”
Anjas pun pergi meninggalkan Hansip sendirian di pangkalan
ojek. Hansip hanya bisa melongo mendengar penjelasan kawan barunya itu. Kali
ini dia mulai bingung, bingung bagaimana mengetahui siapakah wanita yang
melihatnya melakukan ritual pagi dan tentang nama Anjas kini juga mulai
merasuki pikirannya. Mungkin dia akan merubah namanya juga saat bekerja, menjadi
Hans.
*****
CEKLEK.
Suara standar motor supra balap si Anjas membuyarkan lamunan
Hans.
“kampret
banget itu anak pak RT!” Anjas membuka percakapan dengan nada
kesal.
“Lah
kenapa? Dia gak nyuruh lo minum air aki kan?” Balas Hans penuh
ketololan.
“Liat
aja jok motor gue! Penuh eek! Sudah smp masih aja boker di celana! Mana bayar
Cuma 3 rebu. Cuci motor sekarang itu 10 rebu! Rugi 7 rebu gue cuk!” Jawab
Anjas panjang lebar selebar perutnya.
“Koplak!” balas
Hans singkat.
“Lo
kenapa sip? Daritadi sewot mulu? Lo sirik sama wajah ganteng gue?”
“udah..ayok
main catur dulu,ntar gue ceritain” jawab Hans dengan nada dingin. Sedingin jempolnya
yang keluar dari kaos kaki bolongnya.
Tanpa mengiyakan, Anjas mengambil papan catur yang terkulai
lemas di sudut pangkalan ojeknya.
Perlahan-lahan, secara bergantian Anjas dan Hans memindahkan
bidak caturnya. Anjas yang hanya mengandalkan serangan balik membuat
pertandingan catur ini sedikit monoton.
“bilangnya
mau cerita sip? Gak jadi?” Anjas berusaha merusak konsentrasi Hans.
“umm..oke..jadi
tadi pagi gue lagi lakuin ritual pagi disini…”
“maju
mundurin pantat?” potong si Anjas dengan cepat. Anjas emang
paling suka kalo bahas ritual paginya Hans.
“Iya,dan
ada yang liat gue ngeritual” balas Hans dengan nada serius.
Matanya tajam menatap bibir milik Anjas yang mirip ikan cupang, menanti jawaban
apakah yang akan terucap dari bibir sexy itu.
“SKAK!
Muahahahahaha!!”
“Kampret
lu! Gue serius nunggu jawaban lo” gerutu Hansip seraya memegang
pentungannya,mungkin Hans ingin mencium bibir Reja dengan pentungannya.
“haha..oke..oke..siapa
yang ngeliat lu ngeritual? Pak SBY? haha” balas Anjas penuh
penghinaan.
“bukan
cuk! Tapi cewek! Cewek!” sanggah Hans dengan leher berurat-urat.
“Hah?
Cewek?! Dimana cuk?” Anjas menanggapi sedikit tidak percaya.
“Disana tuh.. di balik
semak-semak sebrang jalan” Lanjut Hans seraya menunjuk-nunjuk tempat yang
ia katakan.
Sesekali matanya melihat ke arah semak-semak yang
ditunjuknya,sesekali juga ia melihat bibirnya Anjas, sekali lagi dia tidak
percaya mungkin pentungan keramatnya bakal beneran pindah ke bibirnya.
“Halaaah..gak mungkin ada cewek disini,salah liat kali?
haha”
“Lu gak percaya sama gue?!” balas Hans dengan nada sedikit
keras.
“Di semak-semak sebrang jalan sana ada cew…Nah itu! Itu
ceweknya cuk!”
Tanpa ba-bi-bu Hansip lari ke arah semak-semak itu.
Langkahnya jauh bak bencong terjaring razia. Bum bum bum.. hentakan kakinya
menggetarkan Bumi.
Wanita itu kaget melihat Hansip sudah lari kesetanan ke
arahnya. Dia tak sempat lari. Langkahnya seperti terpaku, tak kuat untuk
berlalu.
Hentakkan kaki Hansip perlahan mulai mengganggu ketenangan
para cacing di dalam tanah. BUM BUM BUUMM PLEK. Langkahnya terhenti.
“Kuda ngesot! Apaan nih?!” Hansip bertanya pada dirinya
sendiri sambil melihat apa yang diinjaknya.
“kayak gak asing sama benda ini…Anjrit! Ini Tai kucing!”
“lu kenapa sip? Lari tiba-tiba berenti ga jelas?” terdengar
suara Anjas dari belakang Hansip.
“Liat nih,gue nginjek ranjau darat! Sepatu boots ini
kayaknya bawa sial! Gue buang aja!” jawab Hansip penuh emosi. Tidak lama sepatu
boots barunya udah terlepas dari kaki baunya dan siap untuk dibuang.
“Boots bikin sial! Mampus luuu!!!” teriak Hansip sambil
men-three point boots barunya. Entah akan masuk ring atau tidak.
“weh jangan! Mending buat gue! Gue gak punya sepatu!!” cegah
Anjas dengan segala kekuatan urat mulutnya,tapi terlambat,sepatu boots dengan
bonus ranjau kini telah hilang jauh di depan mereka.
“Udah,gue pungut lagi itu sepatu,awas lo minta balik!”
Lanjut Anjas sedikit marah. Kini Hansip sendiri dengan kaos kaki bolongnya.
Anjas mengejar sepatu bootsnya.
*****
Di balik pohon wanita itu masih deg-degan. Takut akan
ketahuan kedoknya. Ditengah ketakutannya, ada hal yang mengagetkannya.
SREEEEEKKKK….
“Awww..”
Suara benda jatuh di sekitar semak-semak mengagetkannya.
Beruntung dia tak punya penyakit panu, ntah apa hubungannya.
“Jangan-jangan monyet? sebaiknya kuperiksa” Langkah penuh
ketakutan dibalut penasaran membawanya melihat ada apa di balik semak-semak
itu.
“KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA HANTUUUUUU” Teriakan wanita dengan
volume maksimal membahana di balik semak-semak!
Anjas yang berdiri di depan wanita yang berteriak ini mulai
merinding,takut beneran ada hantu. Di belakang Anjas sudah ada Hansip yang
berlari untuk menyelidiki darimana teriakan itu.
“loh? Farah??” Anjas sedikit tak percaya melihat siapa yang
di depannya. Farah hanya bisa diem di tempatnya. Hansip hanya termenung. Dalam pikirannya kini terisi satu nama
yaitu FARAH.
Bersambung
Udah
mulai ketebak ceritanya? Siapakah Farah sebenarnya? Apakah motif Farah sembunyi
di balik semak-semak? Apakah Anjas akan menemukan boots milik Hansip?? Dan siapakah
sebenernya tokoh utama cerita ini??!!! Penulisnya bingung!
Nantikan kelanjutannya di “Balada Hansip Kece Part.3” muehehehe…
18 comments
anjrit bersambung lagi ditunggu secepatnya ya cupang caem :)
Replyeaa mulai ngebuat cerbung...
Replycemungudh ea qaqaq..
keren ceritanya, keep up the good work =)
WHOAAA FARAH ITU NAMA GUEH! *CAPSLOCK JEBOL*
Replyow...Farah tuh kenalannya Anjas deh kyaknya :D *dilempar kancut*
Replyditunggu hansip ke-3-nye :D
@ si jelek okeh sabar bro... yg ketiga tamat deh haha
Reply@ adji : iseng aja ngisi liburan muehehhe
@ beby : namamu kan farh bukan farah :p
@ caya : ummm...bener gak yaaa? haha... tunggu aja di part.3 :)
BERSAMBUUUUUNG LAGIIIII???
ReplyYasalam. Mau ngalahin cinta fitri nih jangan-jangan -__-
Sambungannya kapan nek? lanjutkan ya haha
Replyeaeaaa bersambung lagi -_-
Replyotrl : haha..art.3 terakhir koookkk..tenang ajaaa :)
Reply@ rizki : ummm..gatau juga hehe
@ rusydina : wahahaha saorry yeee jadi penasaran :p
hahaha lucu injak tainya
Replykayak sinetron aja bersambung ;p
Jiaaaah -___-'' parah nih ceritanya hahaha =)) Well, banyak kemajuannya nek, walau masih ada beberapa kesalahan dalam penulisan.. Yang palng terlihat kontras itu penggunaan huruf kapital dan huruf kecil, seperti kalimat bertanda kutip itu pas dibuka pake huruf kapital dong, contoh: “loh? Farah??” <-- huruf L besar, lalu tanda tanya gak perlu dua, kalau mau ada penekanan itu lebih baik ?!, jadinya seperti ini: “Loh? Farah?!” ^_^ Lanjutkan lagi, tag lagi! hahahaha ~(^_^)~
Reply@ bang nas : wahahaha namanya aja cerbung,masa ga bersambung :p
Reply@ basister : wahahaha parah knp? tebakanmu salah yaaa? jiaaahhh knp ngasitaunya gak pas di part.1 sist? -___- iya ntar ku tag lagi haha
ditunggu kelanjutannya...
ReplyCinta fitri ni kayanya -___-
ReplyTebakanku bener, pasti si cewek bakalan dikejar, yang aku bilang parah itu, dirimu nulis ceritanya terlalu didramatisir -__- hahaha
Reply@ uzay : sipp :)
Reply@ findes : -____- masih 2 part ini..ada yang sampe 6 :)
@ basister : itu lain nebak wooo -__- wahahahaha biar penasaran :p
lanjuttkaaann!!!!
Replyke part III....
ReplyPost a Comment
Terima kasih sudah meluangkan waktu kalian untuk membaca postingan gue. Gak perlu ninggalin link blog untuk dapet feedback, karena dari komentar kalian pasti dapet feedback yang sepadan kok.
Terima kasih!