Ada
kalanya kita bingung mau ngapain padahal banyak waktu luang.
Ada
kalanya kita kesepian tapi males untuk bertemu orang lain.
Ada
kalanya juga kita merasa orang lain gak bisa ngertiin diri kita.
Gue sedang mengalami komplikasi dari ketiga hal di atas. Hari-hari gue sebagai
mahasiswa tingkat akhir ya… gitu-gitu aja. Bangun, makan, kepikiran skripsi, repeat. Menjadi mahasiswa tingkat akhir
ternyata benar-benar gak enak. Ketika
sudah stuck mengerjakan skripsi,
malah jadi bingung mau ngapain lagi coba? Yang ada cuma bengong, tiduran, nyelip
pacar teman. Kadang malah dalam sehari gue gak ngapa-ngapain, termasuk gak
nyentuh sama sekali si skripsi. Jika sebulan gak gue sentuh, bukan cuma
kelulusan gue yang terancam, tapi si skripsi juga akan menjadi jablay.
Dengan
aktifitas gue yang hanya skripsian aja, dikombinasikan dengan status jomblo
berakreditas A, tentunya kadang gue kesepian. Kadang, lho. #IniSerius #BukanPencitraan
Tapi,
sebagai jomblo berakreditas A, saat kesepian kita pantang untuk menunjukkan
kalo diri kita kesepian. Kita harus berusaha bahagia sendiri yaitu dengan cara
melakukan ‘Me Time’. Jika level kebosanan gue udah tinggi banget, gue sering
melakukan ‘Me Time’ versi gue, yaitu jalan sendirian ke mana aja yang penting gue
senang dan lupa sama masalah-masalah gue. Biasanya gue ke toko buku,
menghabiskan berjam-jam di sana untuk berkeliling mencari cewek cakep berkacamata
yang lagi baca buku, ke restoran fast
food untuk ngopi sambil ngetik, atau kadang ke perpustakaan, menghabiskan
berjam-jam untuk ngadem, karena di sana AC-nya kenceng.
Walaupun
sering jalan-jalan sendiri, bimbingan skripsi sendiri dan mandi sendiri, tapi
ada hal yang gak pernah gue lakuin saat jalan sendirian: nonton di bioskop sendirian.
Nonton
di bioskop sendirian ini maksudnya bukan di dalam studio cuma lo satu-satunya
yang nonton, tapi saat lo beli tiket, lo cuma pesen satu tiket, tanpa temen
atau orang yang lo kenal ikutan nonton. Sumpah, ini ngenes banget.
Hingga
akhirnya, beberapa hari yang lalu gue melakukan hal nista tersebut.
IYA, GUE NONTON DI BIOSKOP SENDIRIAN!
Jadi,
pagi itu seperti biasa gue bangun dengan mata perih, karena semalaman
tatap-tatapan dengan layar laptop untuk menginput data hasil penelitian gue.
Hal paling menyebalkan dari skripsi adalah ketika dia menghantui di mana saja,
termasuk di dunia mimpi. Di dunia nyata udah mikirin skripsi, pas tidur eh
malah mimpi lagi dimarah-marahin dosen pembimbing. “INI SALAH! PULANG SANA!
REVISI LAGI!!! MAU LULUS TAHUN INI GAK?!” Gue pun bangun dengan nafas memburu.
Gue cek hape dan gak ada yang nge-good morning, semangat ya buat hari ini :*-in,
buka twitter dan mendapati kabar bahwa film Captain America: Civil War sudah
tayang. Gue segera buka website XXI
yaitu semprot.com, oke, bukan. Pokoknya gue buka website-nya dan mendapati bahwa film ini tayang di dua XXI, yaitu
di E-Walk dan Balcony, jam tayangnya yang paling pertama pukul 11.00!
Karena
takut kena spoiler, gue memutuskan untuk menonton hari itu juga, di jam
pertama! Masalahnya adalah… gue nonton sama siapa? Masa sendirian? Ngenes
amat!
Gue ambil hape, melihat daftar kontak gue, untuk mencari teman nonton. Tapi
aktifitas itu entah kenapa gue hentikan, tiba-tiba gue pengin aja nyobain
nonton sendirian, tanpa teman. Apalagi sekarang dedek-dedek SMA yang kelas 12
sudah selesai ujian nasional, pasti mereka berkeliaran di mall dan nonton juga
karena gak ada kerjaan di rumah, siapa tau ada yang cakep, lalu duduk
sebelahan, kenalan, jadian.
Yha…
sebenernya gue nonton sendirian karena alasan terakhir ini, sih.
Pukul
setengah 11 gue sampai di Mall Balcony City. For your information, Mall ini bener-bener sepi,
mungkin kalo gak ada XXI, mall ini sudah dirobohkan karena… sepi. Bahkan
katanya, kalo mau selingkuh, ajak nonton di XXI Balcony, karena sepi, pasti gak
akan ada yang nge-gep kalo lo selingkuh. Gue nonton di sini sih bukan karena
alasan itu, tapi lebih karena perbedaan harga. Di E-Walk itu harga tiketnya Rp
40.000, sedangkan di Balcony, Rp 25.000. Selisih Rp 15.000 itu bisa dibelikan
bensin 2,5 liter! #AnakEkonomi
#GakMauRugi
Nah,
jadi, kalo ada yang ngajak nonton di Balcony, kemungkinan besar dia mau
selingkuh tanpa keluar duit banyak. *pukpuk yang jadi selingkuhan*
Setelah
naik lift ke lantai 6, gue sampai di XXI dan… sudah banyak orang berkeliaran
di sekitaran situ. Ternyata XXI-nya belum buka. Mereka semua orang-orang yang
sama seperti gue, pengin nonton di jam pertama. Ada yang nunggu dibukanya
pintu sambil duduk dan main hape, ada yang mondar-mandir sambil sesekali
melirik ke dalam, ada juga yang berusaha membuka paksa pintunya. Sades! Gue
sendiri berdiri agak jauh dari pintu masuk, bersender di tiang bangunan karena
gak ada yang bisa gue senderin.
Dari
dalam mulai bermunculan pegawai XXI, para mbak-mbak kurus dan seksi yang
sobekan roknya menjalar dari tumit sampai paha. Beberapa sekuriti juga muncul
menuju pintu. Melihat para petugas XXI mulai beraktifitas di dalam membuat para
manusia yang tadi menunggu segera beranjak menuju depan pintu secara
beramai-ramai, sudah mirip zombie di walking dead.
Para
mbak-mbak yang ada di dalam semacam melakukan ritual gitu sebelum beraktifitas.
Mereka berkumpul, membentuk suatu lingkaran, menjulurkan masing-masing
tangannya, setelah semuanya terkumpul, mereka mengangkat roknya, eh tangannya
ke atas secara bersama-sama. “YEEEAAAY~”
Mereka pun ke tempat kerjanya masing-masing dengan bahagia.
Mereka pun ke tempat kerjanya masing-masing dengan bahagia.
Reaksi gue saat itu cuma…
Pintu
pun terbuka. Para manusia yang pengin liatin superhero saling berantem ini
segera berlarian masuk ke dalam, menuju meja pembelian tiket. Norak sekali bukan? Gue
sendiri berjalan dengan santai. Dengan kecepatan melangkah 100 km/jam.
Walaupun
ada dua baris antrian, gue tetep dapet antrian di tengah. Sejauh mata
memandang, penonton yang datang gak ada wajah-wajah anak SMA yang bahagia
sehabis ujian nasional. Yang nonton lebih banyak mas-mas yang sudah kerja yang
mungkin lagi libur, cuti atau bolos ngantor. Harapan untuk ketemu cewek cakep,
lalu duduk sebelahan, kenalan dan jadian sirna begitu saja.
Mata gue terhenti di arah jam 10. Di antrian sebelah ada dua orang cewek yang tjakep.
Setelah gue perhatikan dengan seksama, gue menyimpulkan mereka berdua 36A.
Oke, bukan, mereka mahasiswa, sama seperti gue. Gue tau hal ini karena mereka
memakai tas punggung berukuran kecil, yang biasanya cuma muat diisi 32A, eh binder.
Mereka berdua pun memesan tiket, dari posisi gue, gue tau mereka bakal duduk
di seat bagian mana. Rencana jahat
tersusun di kepala gue agar memesan tiket yang duduknya di sebelah mereka. Siapa
tau bisa kenalan, lalu berujung jadian. Yha… namanya juga usaha.
Giliran gue untuk membeli tiket pun tiba. Satu hal yang baru gue sadari ketika
membeli tiket adalah mbak-mbaknya selalu mengulang jawaban kita untuk dijadikan
awalan pertanyaan selanjutnya.
“Selamat
pagi. Mau menonton film apa?” Tanya si mbak penjual tiket, ramah, karena masih
pagi.
“Civil
War, Mbak.” jawab gue.
“Civil
War, mau yang jam berapa?”
“Yang
jam 11, Mbak.”
“Civil
War, jam 11, berapa tiket?”
“Uhm…
satu.” Jawab gue, pelan.
“Civil
war, jam 11, satu tiket, mau duduk di mana?”
“Di
kursi.”
“….Maksudnya,
mau duduk di kursi bagian mana?”
Gue pun mencari di mana kedua cewek tjakep tadi duduk. Tadi sih gue ngeliatnya
mereka pilih kursi di bagian tengah. Gue pun melihat ada 2 kursi yang duduk di
tengah, sudah dipesan. “INI PASTI MEREKA!”
“Uhmmm…
Di D-11, mbak.”
“Civil
war, jam 11, satu tiket di D-11, ya?”
Gue mengangguk. Si mbak tadi segera mengarahkan kursornya dan mencetak tiket. Gue
mengeluarkan selembar uang 50 ribuan biar dikira beli tiket dua biji oleh yang
ngantri di belakang gue, tapi dapet kembalian dan selembar tiket membuat
pencitraan itu gagal. Gue pun menuju kursi yang ada di sekitaran meja
pembelian tiket, untuk menunggu filmnya mulai.
10
menit kemudian, suara khas ibu-ibu yang mengabarkan bahwa pintu studio telah
dibuka pun menggema di udara. Menggema, menggema, di hati penggemarnya.*
Semua
orang yang tadi duduk nunggu segera menuju pintu studio. Gue sendiri segera
menuju toilet untuk… pipis, lah! Gue tau filmnya bakal lama jadi alangkah
baiknya pipis dulu, daripada ketinggalan beberapa adegan karena pergi ke WC di
tengah-tengah film, kan rugi udah bayar tiket tapi gak nonton semua. #AnakEkonomi #GakMauRugi #Part2
Selesai
pipis, gue cuci tangan. Oke, ini penting abis. Ya gue masuk studio, lah. Di
sinilah bagian gak enaknya dimulai: gue masuk sendiri, semua sudah di dalam,
semua melihat gue. Tatapan mereka seakan-akan bilang, “CIYAN IH NONTON
SENDIRI! HUAHAHAHA!”
Untungnya gue gak telat masuk. Kalo sudah sendirian, datang pas film sudah mulai,
tatapan mereka akan berganti menjadi bilang, “IHHH ITU TELAT DATANG PASTI DARI
TADI BERUSAHA NYARI TEMEN NONTON TAPI TETEP GAK DAPAT. CIYAN!”
Bangkai.
Gue berusaha stay cool dengan berjalan
sambil melihat nomor tiket gue, memastikan gue gak salah tempat duduk. Karena
kadang ada aja orang yang masih salah pilih tempat duduk gitu. Padahal kursi
bioskop kan udah ada nomornya, dan nomornya ada di tiket. Gue curiga orang
yang sering salah tempat duduk di bioskop ini berprinsip: Gak apa-apa sih salah
milih tempat duduk di bioskop, daripada salah milih pasangan hidup? #Azeght
Mendekati
barisan kursi D, gue segera memasang wajah cool
karena bakal duduk sebelahan sama cewek tjakep. Tau 'kan wajah cool itu gimana? Wajah dengan ekspresi
datar, senyum miring 5 derajat, tatapan ngantuk kayak gak tidur 3000 tahun. Minta
ditabok dan cool emang beda tipis,
sih.
Gue pun melewati beberapa kursi untuk mencari seat 11. Sampai di seat D-11, kursi
sebelah gue masih kosong. Gue duduk, menonton trailer film yang akan tayang
beberapa bulan ke depan, melihat iklan agung podomoro land yang entah kenapa
lagunya sampai sekarang terus terngiang-ngiang di kepala gue,
AGUNG PODOMORO UNTUK
HARMONI~*
Kemudian,
muncullah dua cewek cakep yang gue liat tadi. Mereka berjalan menaiki tangga,
dari bawah menuju ke atas, makin lama langkah mereka makin dekat dengan kursi gue. Gue lirik mereka berhenti di barisan seat D, mengecek tiket, lalu mereka turun
selangkah dan masuk ke seat E. Dan duduk tepat di kursi depan gue. #Facepalm
Duduknya
kedua cewek tjakep tadi diiringi dengan datangnya dua pasang makhluk berjenis
kelamin beda, saling bergandengan tangan, sesekali yang berjenis kelamin jantan
mencubit pipi makhluk berjenis kelamin betina yang memegang erat tangannya.
Mereka berdua pun duduk di sebelah gue. #DoubleFacepalm
Gue pun berusaha masa bodo dan menahan diri untuk tidak menelpon polisi atas dasar
tindakan tidak berperi keasmaraan. Padahal ngeliat mereka mesra-mesraan di sebelah gue, bawaannya pengin gue double german suplex.
Gak lama kemudian, datanglah seorang mas-mas, dia mengecek tiketnya, masuk ke dalam seat D dan… duduk di sebelah gue. #TripleFacepalm
Gak lama kemudian, datanglah seorang mas-mas, dia mengecek tiketnya, masuk ke dalam seat D dan… duduk di sebelah gue. #TripleFacepalm
BANYAK
KURSI KOSONG KENAPA MILIH DUDUK DI SEBELAH GUE COBA?!
Jika
diilustrasikan, kan kondisinya saat dia beli tiket adalah ada 3 kursi yang
sudah terisi di tengah. Logikanya, dia pasti mikir, “Ini mereka bertiga pasti
teman yang nonton bareng.”
TERUS
KENAPA MILIH DI KURSI SITU?!
Mungkin
setelah mikir “Ini mereka bertiga pasti teman yang nonton bareng.” lalu
dilanjutkan, “Join ah!”
Karena
tiket yang sudah dipesan tidak bisa ditukar nomor kursinya, jadilah gue
nonton, diapit oleh orang pacaran dan mas-mas yang tak dikenal.
Lampu
bioskop mulai padam. Layar mengembang. Film pun dimulai. Dua setengah jam
berlalu begitu saja. Gue keluar bioskop dengan perasaan bahagia. Selain karena
filmnya bagus, ada sensasi yang berbeda ketika nonton sendiri. Gue jadi lebih fokus nonton, menikmati setiap adegan kejutan yang muncul, tanpa terganggu temen yang biasanya nanya karena gak ngerti alur film. Yang terpenting adalah gue sadar akan satu hal, bahwa sendiri pun kita bisa bahagia.
Jika mulai bingung harus apa, sadarlah bahwa ada sebuah tanggung jawab yang
musti diselesaikan. Jika kesepian, berusahalah cari kebahagiaanmu sendiri. Jika
merasa orang lain tidak bisa mengerti kita, ingatlah bahwa yang bertanggung
jawab atas diri kita ya… kita sendiri. Karena bahagia merupakan tanggung jawab
diri sendiri, bukan orang lain.
-Yoga, 21 tahun, #TeamBlackWidow-
*gue
yakin, kalian bacanya sambil nyanyi
49 comments
INI LO KENAPA JADI KAYAK DAUS GINI YA JIWA-JIWA MENCARI ASMARA DI MANA SAJA!!
ReplyDalem banget cerita mu kali ini. biasa aku bc blog mu ga berenti ketawa dr awal sampe akhir. Masih lucu walaupun ga banyak,sbg perempuan aku bs merasakan sensasi kesedihan tersirat dr tulisan mu ini yog,bhahahahabah
ReplyTetap semangat,jangan pantang menyerah,masih banyak pacar org di luar sana yang dianggurin pacarnya ✌✌
-Anisa #teamnontonfilmdonlotanaja
yha... namanya juga usaha, Di. :')
Reply(((kesedihan tersirat)))
Replyyha... karena nyelip pacar orang lebih gampang, saingannya cuma satu. (',')9
Tolong ya, rahasia grup jangan dibawa-bawa keluar :')
ReplyBukannya emang tiap hari lo me time ya yog?
ReplyIni dari mau sampai akhirnya nonton aja panjang banget. Belum lagi keluar dari bioskop, pulang, terus tidur. Mending lo bikin vlog aja yog.
kok aneh ya baca 'saya' :)))
Replydari dulu pengen banget nyoba nonton sendiri tapi belom berani, takut diculik om-om :<
ini gue baca blog siapa sih ? blok KPI nih keknya. hmmmmm.
ReplyJOMLO SIH, :))
BANG TUMBEN PAKE "SAYA" 😅
ReplyNyoba aja sebenernya. Aneh, ya jadinya? Udah gue edit jadi pake 'gue' seperti biasanya :'))
ReplyBHANGKAI. UDAH GUE EDIT PAKE 'GUE' LAGI!
ReplyLo cobain nonton sendiri. Asik tau. Muahahaha
muahaha nyoba-nyoba nulis pake 'saya' soalnya di Balikpapan sebenernya gak pake lo-gue, tapi jadinya malah aneh, ya? yaudah balik pake 'gue' lagi ajalah biar enak juga bacanya.. :))
Replycobain gih! seru lho!
tiap hari skripsi time, us :(
Replyyha untungnya gak gue ceritain abis nonton kemana, padahal masih jalan-jalan lagi muahaha
Ini gue baca, kok ada 'gue' juga ada 'saya' .. yang bener mana nih Yog? :D
ReplyBtw, mental lo pantas diacungi clurit berani nonton sendirian.. gue sepenasaran2nya sama film, kalo nontonnya sendirian, mendingan gue nonton ikan di akuarium..
Tapi sedihnya nonton sendirian, kalo filemnya udah kelar.. mau komentarin filmnya ke siapa jadi bingung..
berarti pas diedit gak kesave tuh semalem. Udah gue benerin muahahaha.
ReplyAwalnya gue juga males nonton sendirian, tapi karena penasaran yaudah gue cobain dan ternyata enak. Gak enaknya ya kayak yg lo bilang, keluar studio bingung mau komentarin ke siapa. Tapi enaknya jadi lebih fokus nonton, soalnya kadang kalo ada partnernya, yg diajak nonton suka bingung dan nanya ke kita, kan? jadinya malah jelasin, gak fokus nonton.
Aku pengen nyobain me time. Tapi ga pede kemana-mana sendirian. Diliatin orang. Huhuu.
ReplyEntah kenapa gue sambil nyanyi pas baca kalimat 'menggema di udara' itu bang :(
Aku baca ini ngakak sambil turut prihatin. Hawa-hawa ngenes lu terasa banget bang. Hahahahaa :D
Nahkan.. :D
ReplyIyasih... gue pas nonton single, juga berkali2 mesti ngeladenin pertanyaan pacar yg gak paham itu siapa, itu siapa sambil nyetel suara yang pas biar nggak terlalu berisik.
Nonton sendirian... ??? anti mainstream tauuu, itu keren hehehe
ReplyAku pengin nonton di bisokop lebih awal biar gak kena spoiler biar ga rugi hahaha
Dasar anak ekonomi perhitungan bgt ya, tapi lumayan selisih harganya bisa dibeliin bensi 2,5 liter :)
mungkin mas-mas itu suka ma km jadi duduk deketin km eeaaa
Jadi tanggung jawab lo sampe saat ini cuma nyelesain nonton civil war ya? Haha
ReplyYa ampun. Sedih amat nasib lo ya.. haha
Tapi ada keuntungan si, ya lo bisa fokus nonton kan. Jadi itu plusnya.. haha
Ternyata gue punya temen. Ada yang sendirian, skripsi, dan ke mana-mana me time mulu. XD
ReplyGue juga gitu dulu Yog. Soalnya pas ngerjain skripsi suka Stuck dan akhirnya galau gak jelas. Solusi terbaik emang jalan2 ke tempat yang bisa nyenengin. Nonton salah satunya.
Gue sih, skrg kalo nonton udah gak sendiri yog. Maaf, ya. Jomlo sih.. XD
Jomblo terakreditasi A, dah kayak sekolah aja. Aku nanti mau bikin tim sertifikasi buat jomblo supaya dapet ISO 9001:2008
ReplyBacanya ngakaque mulu masa, jadi nonton film sendirian gak jelek-jelek amat kan. Jadinya bisa lebih fokus, fokus ngecengin cewe-cewe eh fokus nonton film.
Baru pertama kesini kayaknya, salam kenal ya bang..
'Keren' udah itu aja yang bisa gua omongin. Kasian ya lu baru pertama kali ke bioskop sendiri udah gitu, sebelahan sama orang pacaran dan sama mas-mas yg dari antah berantah. Untung itu mas-mas ga ngajak kenalan, kan serem juga.
ReplyGua pengen nonton sendiri, tapi ga tau bingung. Ngebayanginnya aja udah aneh, sendirian diantara orang yang banyak :(
Ya pede aja sih, toh mereka gak kenal lo juga kan? haha
Replysyiiitt.. akhirnya ada yang terikut nyanyi muahahaha
ternyata masih banyak yang nganggap nonton sendirian itu ngenes ya, sampe dibilang anti mainstream gini xD
Replyyha ntah kenapa gue mikir selisih segitu sayang aja uangnya xD
tanggung jawab gue ya nyelesaiin skripsi :|
Replyya poin plusnya sebanding sih sama resiko di-judge kesepiannya haha
me time emang paling pas sih buat mahasiswa tingkat akhir xD
Replyiya gue tau lo nonton gak sendiri, tapi sama tas. #okesip
(((TIM SERTIFIKASI))) syitlah ISO segala muahahaha
Replyyoih. Nonton sendirian itu malah enak banget malah muehehe.
salam kenal juga!
cobain gih. Seru, lho.. :p
Replywahahahaha kalo pacar yang nanya malah lebih ribet, kalo jawabnya gak sambil liat dia, dikira gak perhatian. "JADI KAMU LEBIH PILIH FOKUS SAMA FILM DIBANDINGIN SAMA AKU?!" Meh abis.
ReplyHanjiiir nonton sendiri dibioskop :' aku dulu sempet kepikiran mau nyoba begitu juga setelah putus aja menjomblo dan beberapa cewek yang diajak pada nggak bisa -_- tapi,,, ya nggak jadi :p wkwkwk aku nggak cukup kuat :'
ReplyKalau nonton superhero gitu gue lebih suka nonton sendirian daripada berduaan sama cewek. Males ditanya-tanyain-_-
ReplyGue nonton bareng cewek cuma pas nonton film horror indo aja *eh
tapi nonton sendiri emang asik kak wkwkwkwk
ReplyLEMAH! Cobain sesekali, biar tau rasanya muehehe
ReplyIya, kalo superhero mending nonton sendiri, dah. Atau sama temen cowok yg sama2 freak soal film superheo. Capek jelasin ke cewek :')
ReplyYOIH!
ReplyGue sering nonton film di bioskop sendirian. malah seru sih walau kadang suka ada freak yang sok asik sok kenal sok deket... sok nyapa hai sendirian aja... hih..
ReplyITU PASTI COWOK-COWOK KESEPIAN YANG NYAPA! HUHU...
ReplyTenang bang bukan cuma elu yang tiap nonton suka sendirian. Jomblo banyak tuh kwkwkak
ReplyUdah lama nih aku gak ke sini. Sdang mencari hiburan, dan... Yak. Bisa ketawa-ketiwi jg stlah baca postingan ini :'D Terutama krna gak jadi duduk sblahan ama cewek cakep, malah duduk diapit oleh org pacaran dan jg mas2 stranger. Asli, ngenes abis. Tp patut untuk ditertawakan. Sekali lg, maafkan diriku yg bhgia di atas penderitaan org lain ini yah :Dv
ReplyBaca komen2 di atas, trnyata tdnya postingan ini pake "Saya" ya? Pas aku cari2 lg "Mana kata saya nya?" trnyata udh diedit toh... Ngebayanginnya aneh jg sih kalo kayoga pake Saya2an. Haha.
Blm pernah nyobain nnton di bioskop sndiri sih. Sekalinya pengen nyobain malah dibilang aneh ama org2._. Kalo lg nnton di bioskop mskipun ajak temen jg ttep konsen aja sih. Karna aku ga bakal ngmng atau nanya2 ke temen "itu siapa? ini crtanya gmn?" Rugi kalo kebanyakan ngmng di bioskop. Udh bayar buat nnton soalnya, bkan buat ngmng. #gakmaurugi #part3
Jadii... Skripsinya apa kabar nih? *kaboooorrrr*
iya banyak jomblo yang nonton sendiri, tapi ya cowok juga sama aja bohong :(
ReplyEH IYA LO KEMANA AJA GAK PERNAH MAIN KE SINI LAGI?! *Keplak*
ReplyDatang-datang lo malah ketawain penderitaan gue, bangke abis :'))
cobain gih, gak usah dengerin kata temen, ikutin kata hatimu saja :))
eh gimana? gimana? komen terakhir gak kebaca...
Nonton sendirian itu irit, emang sendirian atau biar ga keluar duit lebih banyak kak ? Wkwk kalo bawa gandengan kan biasanya bayarin gandengannya, belom popcornnya 😂😂
ReplyYHA. BENER JUGA SIH.
ReplyTapi alasan kemaren nonton sendiri emang pengin nyobain aja. Muahahaha
BAHAHAHAAHA menonton sendiri itu biasa, santai saja haha
ReplyAku juga sering nonton bioskop sendirian, dan seringnya pas malam minggu pula, luar biasa banget .... apesnya X)
Hahaha triplefacepalm itu gimana jog ?
(((sudah biasa))) *sembah*
Replygue baru nyobain nih, tapi kayaknya gak bakal nyoba saat malam minggu. selain karena banyak orang pacaran juga, harga tiketnya kan lebih mahal. #AnakEkonomi #GakMauRugi
Nonton sendirian di Balcony kayaknya boleh juga dicoba hahaha tapi gak bisa ngebayangin kalo nonton sendirian di Ewalk terus ternyata sebelahan sama temen sendiri yg lagi pacaran.... :"
Replycobain aja, murah. #eh
Replyiya, kalo di iwok sering ketemu temen gitu, kadang males, apalagi kalo dia bawa pacar. Anak balikpapan juga toh haha
owkay, ntar mau coba nonton ada apa dengan cinta di balcony sendirian.....
Replyhahaha iya nih aku anak balikpapan jugaa, salam kenal yaaa :D
Aku sering banget nonton sndirian, soalnya kdang aku beda selera film dgn tman2 ku, rasanya biasa aja sih mngkin krna udah biasa..emang asik klo nonton bareng, tpi nonton sendirian jga asik..
ReplySpanjang prjalanan ke bioskop aku brdoa aja smoga ga' ktemu sma orang yg ku kenal😄
Post a Comment
Terima kasih sudah meluangkan waktu kalian untuk membaca postingan gue. Gak perlu ninggalin link blog untuk dapet feedback, karena dari komentar kalian pasti dapet feedback yang sepadan kok.
Terima kasih!